LIDAR ( Light Detection and Ranging )

Light Detection And Ranging atau yang biasa kita kenal dengan LiDAR adalah suatu metode pendeteksian objek yang menggunakan prinsip pantulan sinar laser untuk mengukur jarak objek yang ada di permukaan bumi, nilai jarak didapatkan dengan cara menghitung waktu ketika laser ditembakakan ke sensor dan kembali diterima sensor. Teknologi ini pertama kali digunakan pada tahun 1960-an untuk keperluan penerbangan, namun baru populer untuk sistem pemetaan / mapping sejak tahun 1980-an hingga sekarang. LIDAR memiliki ketilitian hingga 15 cm dan menggunakan datum Vertikal RMSE. Faktor impiris akurasi LIDAR mapping Indonesia adalah :

·         akurasi horizontal ± 20 cm

·         akurasi elevasi ± 30 cm

Gambar Akusis Data LIDAR

Komponen pada LIDAR terdiri – dari:

  1. Laser

Laser dikategorikan berdasarkan panjang gelombangnya. Laser dengan panjang gelombang 100 - 1000 nm umum digunakan untuk keperluan non-scientific, laser tipe ini dapat dengan mudah difokuskan dan dilihat oleh mata. Untuk alasan keamanan, biasanya daya pada laser ini dibatasi dengan standar yang aman untuk mata manusia. Kemudian ada juga laser dengan panjang gelombang 1550 nm. Laser tipe ini memiliki panjang gelombang dan daya yang lebih tinggi dari tipe laser sebelumnya, namun tipe cahaya yang dihasilkan tidak terfokus dan aman untuk mata manusia. Laser jenis ini banyak digunakan pada perangkat kacamata night-vison untuk keperluan militer. LiDAR untuk mapping udara, umumnya menggunakan YAG laser dengan panjang gelombang 1064 nm atau 532 nm (bathymetric meter).

  1. Pemindai dan Optik

Kecepatan pencitraan gambar yang dapat dihasilkan tergantung pada kecepatan pindai objek dari suatu sistem LiDAR. Berbagai macam mode pemindaian tersedia untuk berbagai keperluan, seperti azimuth & elevation, dual oscillating plane mirrors, dual axis scanner dan polygonal mirrors. Jenis perangkat optik menentukan resolusi dan jangkauan yang dapat dipindai oleh sistem LiDAR.

  1. Photo Detector dan Receiver

Photo detector / receiver adalah perangkat yang berfungsi untuk membaca dan merekam pulsa laser yang dipantulkan dari objek terukur. Ada dua macam photo detector yang umum digunakan pada sistem LiDAR, yaitu photodioda dan photomultipliers.

  1. Navigasi dan Sistem Pemetaaan

Saat sensor LiDAR dipasang pada platform bergerak seperti satelit, pesawat, atau kendaraan dan robot, sistem menganalisa kondisi awal untuk dijadikan posisi dan orientasi absolut. GPS umumnya digunakan untuk menentukan informasi koordinat geografis, sedangkan sensor Inertia Measurement Unit (IMU) digunakan untuk menentukan orientasi. Kombinasi kedua data dari perangkat tersebut digunakan sebagai metode penerjemahan data sensor ke static points yang kemudian diolah lebih lanjut untuk aplikasi ke berbagai sistem

 

Teknologi LIDAR banyak digunakan dalam bidang geodesi, arkeologi, geografi, geologi, geomorfologi, seismologi, peraba jarak jauh dan fisik atmosfer. Sebutan lain untuk LIDAR adalah ALSM ( Airborne Laser Swath Mapping) dan altimetri laser. Akronim LADAR (Laser Detection and Ranging) sering digunakan dalam konteks militer. Sebutan radar laser juga digunakan tetapi tidak berhubungan karena menggunakan cahaya laser dan bukan gelombang radio yang merupakan dasar  dari radar konvensional. Data LIDAR berbentuk point serta memiliki warna yang menunjukkan tinggi rendahnya kenampakan-kenampakan yang ada di permukaan bumi.

Tampilan data LIDAR dalam Software Global Mapper

Tampilan data LIDAR setelah diperbesar dengan Software Global Mapper

 

Komentar

Postingan Populer