SISTEM KOORDINAT TM-3



Sistem referensi Koordinat TM-3 merupakan turunan dari  sistem koordinat Transverse Mercator, di mana TM-3 membagi satu Zona UTM menjadi 2 Zona, serta  tiap zona memiliki lebar zona 3 derajat.  TM-3 sendiri biasa digunakan oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk pengukuran tanah, sehingga terkadang disebut juga Sistem Referensi BPN. TM-3 dapat dijumpai pada peta-peta kadastral hingga perkebunan.
Gambar 1 Sistem Referensi Koordinat UTM  & TM-3

Gambar 2 Pembagian Zona Berdasarkan Sistem Koordinat TM-3

Berikut adalah persamaan dan perbedaan sistem referensi koordinat TM-3 dan UTM, yaitu:
·         TM3 memiliki lebar zona 3 Derajat, sedangkan di UTM satu zona memiliki lebar 6 Derajat.
·         Satu Zona UTM dibagi menjadi dua zona TM3. MisalnyaUTM Zona 50 dibagi menjadi TM3 Zona 50.1 dan TM3 Zona 50.2.
·         Proyeksi TM3 dan UTM sama-sama menggunakan Transverse Mercator
False Easting setiap zona di TM3 adalah 200000, sedangkan di UTM adalah 500000.
·         False Northing setiap zona di TM3 adalah 1500000, sedangkan di UTM adalah 10000000.
·         Scale Factor di TM3 adalah 0,9999 sedangkan di UTM adalah 0,9996.
Meskipun dari perbedaan TM3 dan UTM di atas dapat dilihat bahwa TM3 memberikan ketelitian yang lebih baik, misalnya dengan membatasi lebar zona hanya 3 derajat. Namun, TM3 tetap memiliki kekurangan, yaitu tidak digunakannya sistem proyeksi ini secara global. Berbeda dengan sistem koordinat geografis atau UTM yang telah secara luas digunakan dalam berbagai data seperti citra satelit, GPS dan sebagainya. Perangkat pun banyak sekali mendukung dua sistem proyeksi tersebut, namun yang mendukung TM3 sangat terbatas. Selain itu dalam penggunaan di sektor lain selain sektor pertanahan, TM3 hampir tidak digunakan.

Komentar

Postingan Populer