Digital Elevation Modelling (DEM)
Digital Elevation Modelling (DEM)
DEM terbentuk dari titik-titik yang memiliki nilai koordinat 3D (X, Y, Z). Permukaan tanah dimodelkan dengan memecah area menjadi bidang-bidang yang terhubung satu sama lain dimana bidang-bidang tersebut terbentuk oleh titik-titik pembentuk DEM. Titik-titik tersebut dapat berupa titik sample permukaan tanah atau titik hasil interpolasi atau ekstrapolasi titik-titik sample. Titik-titik sample merupakan titik-titik yang didapat dari hasil sampling permukaan bumi, yaitu pekerjaan pengukuran atau pengambilan data ketinggian titik-titik yang dianggap dapat mewakili relief permukaan tanah. Data sampling titik-titik tersebut kemudian diolah hingga didapat koordinat titik-titik sample.
Terdapat beberapa jenis data DEM, antara lain:
- DEM ALOS
ALOS ( Advanced Land Observing Satellite) adalah satelit penginderaan jauh yang dihasilkan oleh kolabarorasi antara JAXA dan pemerintah Jepang. ALOS membawa 3 jenis sensor, PALSAR (Phased Array type L-Band Sythentic Aperture Radar), PRISM (Panchromatic Remote-Sensing Instrument for Stereo Mapping), dan AVNIR-2 (Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2). Alos memamfaatkan SAR, SAR merupakan teknik yang handal dan praktis untuk memperoleh resolusi spasial yang tinggi dan juga dapat diletakkan pada wahana satelit. SAR mensintesiskan apatureyang panjang dengan memanfaatkan pergerakan wahana (platform).
Misi utama dari satelit ALOS adalah :
- Untuk memberikan kontribusi terhadap aplikasi kartografi
- Untuk memberikan kontribusi terhadap pengamatan regional
- Untuk memberikan kontribusi terhadap pemantauan bencana alam
- Untuk memberikan kontribusi terhadap penelitian sumber daya alam
- Untuk meningkatkan teknologi pengamatan daratan (pengembangan teknologi)
Satelit ALOS yang rencananya akan diluncurkan pada bulan september 2005 yang lalu, akhirnya telah berhasil diluncurkan pada tanggal 24 januari 2006 dengan pesawat peluncur roket H-IIA, dari lokasi peluncuran Tanegashima Space Center di Jepang bagian selatan (JAXA, 2006). Untuk mendukung sensor-sensor pengamatan pada satelit ALOS diperlengkapi dengan subsistem pendukung misi. Subsistem tersebut adalah ;
- Subsistem pengontrol orbit dan kedudukan satelit
- Subsistem penentuan kedudukan satelit dan posisi secara otonom
- Subsistem penanganan data misi
·
· Gambar Satelit ALOS
Tanggal Peluncuran |
24 Januari 2006 |
Kendaraan Peluncur |
H – IIA |
Tempat Peluncuran |
Tanegashima Space Center, Jepang |
Berat |
± 4 ton |
Tenaga Utama (Sel Surya) |
± 7 kw |
Desain Pemakaian |
3-5 tahun |
Orbit |
Sun
Synchronous, Sub recurrent |
- DEMNAS
DEMNAS merupakan data DEM wilayah Indonesia yang telah dibuat oleh BIG dan tersedia secara gratis. Berdasarkan informasi dari situs BIG sendiri, DEMNAS terbentuk dari gabungan beberapa data, antara lain IFSAR (resolusi 5m), TERASSAR-X (resolusi 5m), Alos Palsar (resolusi 11.25m) dengan menambahkan data Masspoint hasil stereo-ploting. Data DEMNAS memiliki resolusi spasial 0.27 -arcsecond, dengan menggunakan datum Vertikal EGM2008.
- DEM ASTER
ASTER (Advanced Spaceboard Thermal Emission and Reflection Radiometer) adalah salah satu jenis sensor yang dipasang pada satelit Terra, yang diluncurkan pada bulan Desember 1999. Aster akan memancarkan gelombang elektromagnetik untuk melakukan perekaman terhadap objek-objek yang ada di permukaan bumi. Aster memiliki resolusi hingga 30m sampai dengan 90 m.
Gambar Sensor Aster pada Satelit Tera
Spesifikasi Sensor Satelit ASTER
Launch Date |
18 December 1999 at Vandenberg Air Force Base, California, USA |
Equator Crossing |
10:30 AM (north to south) |
Orbit |
705 km altitude, sun synchronous |
Orbit Inclination |
98.3 degrees from the equator |
Orbit Period |
98.88 minutes |
Grounding Track Repeat Cycle |
16 days |
Resolution |
15 to 90 meters |
- DEM SRTM
SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) adalah salah satu jenis penginderaaan jauh, yang dikembangkan pertama kali oleh NASA. SRTM dapat merepresentasikan topografi bumi dengan cakupan global hingga mencapai 80% luas dunia. Untuk menghasilkan data SRTM sama seperti pada Aster, yaitu dengan memancarkan grlombang elektromagnetik. SRTM menggunakan datum Vertikal RMSE dan memiliki resolusi Secara global tersedia pada resolusi spasial 90 meter, dan 30 meter untuk daerah-daerah tertentu. Data SRTM 90m umumnya diperoleh melalui akses ftp, sedangkakan SRTM 30m lebih kepada permintaan khusus.
Gambar Akusisi Data oleh SRTM
Komentar
Posting Komentar