Review Analysis Tools Pada ArcMap
Di dalam ArcView, geoprocessing adalah suatu cara yang ditempuh dalam membuat data spasial yang baru berdasarkan existing theme(s) di dalam obyek view. Pada sebagian besar kasus (aktivitas) yang berkenaan dengan extension ini, pengguna akan merubah properties geometric milik unsur-unsur spasialnya sambil mengamati perubahan-perubahan pada data atribut.Seluruh fungsi utama dalam analisis spatial disediakan di sini berikut penuntunnya (wizard).Overlay peta dan join data spatial yang merupakan kekuatan utama dalam analisis spatial dapat dengan mudah dipahami dan dilakukan melalui tools ini. Selengkapnya operasi-operasi spatial yang dapat dilakukan extention Geoprocessing adalah :
1. Extract , yang terdiri dari 4 fungsi yaitu Clip,Select ,Split dan Table Select
2. Overlay, terdiri dari Erase, Identity, Intersection, Symmetrical, Difference,Union dan Update
3. Proximity, terdiri dari Buffer, Multiple Ring Buffer, Near dan Point Distance
4. Statistic terdiri dari Frequency dan Summary Statistic
A. CLIP
Clip berfungsi untuk membuat Theme baru yang dihasilkan dari proses pemotongan oleh clip Theme terhadap sebuah Theme input. Syarat clip theme yaitu bertipe feature polygon, sedangkan input theme dapat bertipe polygon, line atau point. Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut :
Langkah pertama adalah memasukan shp kecamatan kota malang, pilih select feature kemudian pilih kecamatan yang akan diclip/memotong daerah kedungkandang, setelah itu klik kanan pilih data kemudian export data kemudian pilih lokasi penyipanan.
- Kilk
ArcToolbox >Analysis Tool > Extract
> Clip
- Jalankan dengan dobble klik pada menu clip kemudian akan muncul table seperti di bawah . Lalu input data administrasi malang pada input feature kemudian clip feature masukan data administrasi kedungkang setelah itu output feature class pilih lokasi penyimpanan hasil clip lalu klik OK
Hasil dari clip yang sudah kita buat
B. SELECT
Alat geoprocessing yang menggunakan ekspresi pilih untuk mengekstrak fitur dari satu kelas fitur dan mengeluarkannya ke kelas fitur baru. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
- Kita memasukan data shp kota malang yang akan kita gunakan untuk keperluan select ini. Cara memasukan datanya seperti pada contoh pertama.
-
Setelah itu, kita mengisi layer dengan data jaringan jalan kita, kemudian kita memilih f_jalan_Eksi sesuai dengan keperluan kita. Setelah itu klik > jalan lingkungan > verify >OK.
- Hasil yang akan kita dapatkan ialah :
- Hasil dalam bentuk attribute tablenya ialah sebagai berikut :
C. SPLIT
Split digunakan untuk memisahkan satu layer file ke dalam area-area tertentu. Sprlit biasanya digunakan untuk membuat index peta. Hasil output adalah file-file yang berbeda-beda dengan jumlah sama dengan jumlah index. Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Aktifkan pada layer data yang akan di split, disini saya akan memisahkan kelurahan yang ada di malang
2. Selanjutnya klik ArcToolbox > Analysis Tools > Extrac > Split
3. Selanjutnya open attribute table kemudian lihat pada table kita akan memisahkan desa – desa yang ada di malang dengan kecamatan yang ada di malang
4. Selanjutnya
isikan input feature dengan administrasi desa, split featurenya isikan
administrasi desa kemudian split field WADMKC/ administrrassi kecamatan lalu
target workspace tempat penyimpanan hasil dari split kecamatan. Setelah itu
klik OK
5. Setelah selesai kita dapat melakukan connect to folder unuk melihat hasil split tadi, dan klik pada folder penimpanya. Hasilnya seperti dibawah ini.
6. Hasil
dari split
D. ERASE
Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah feature baru dengan cara memotongkan sebuah feature dengan feature pemotong. Feature yang terbentuk adalah bagian yang tidak termasuk dalam feature pemotong. Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Add Data Shp Kota Malang, Kemudian masukkan shp Kec. Klojen
2. Kemudian
Ke Menu Arctolbox > Overlay > Erase. Maka akan muncul jendela
baru.
3. Pada menu Input Features masukkan data shp Kota Malang, Sedangkan pada menu Erase Features masukkan Shp Kec. Klojen, Lalu Klik OK.
4. Hasil pembuatan Erase pada Shp Kota Malang
E. IDENTITY
Perintah ini digunakan untuk mengambil data atribut dari feature lain, di mana data yang saling berpotongan akan dihilangkan. Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Masukkan Shp Kec. Klojen dan Shp Nonagrialng yang ada di Kec.Klojen
2. Kemudian Ke Menu Arctolbox >Analysis Tools > Overlay > Identity. Maka akan muncul Kotak Jendela baru.
3. Pada
menu Input Features masukkan data Shp Nonagrialang, Sedangkan pada menu Input
Features masukkan Shp Kec. Klojen, Lalu Klik OK.
4. Hasil pembuatan Identity menggunakan Shp Kec. Klojen dan Shp Nonagrialang di Kec. Klojen Kota Malang akan muncul seperti pada gambar di bawah.
F. INTERSECT
Intersect digunakan untuk menggabungkan dua set data spasial yang saling berpotongan, hanya featureͲfeature yang terdapat di dalam extent kedua theme ini yang akan ditampilkan. Atribut yang terdapat pada kedua theme ini juga akan digabungkan bersama shapefile yang baru. Theme input ini bisa berupa line atau polygon, sedangkan theme untuk overlaynya harus bertipe polygon.
1. Masukkan
Shp Kec. Klojen dan Shp Pemukiman yang ada di kec. Klojen
2. Kemudian
Ke Menu Arctolbox > Analysis Tools > Overlay > Intersect. Maka
akan muncul Kotak Jendela baru.
3. Pada menu Input Features masukkan data shp Pemukiman dan Shp Kec. Klojen, Kemudia klik OK.
4. Maka hasil Intersect dari kedua diatas akan nampak seperti pada gambar di bawah.
G. SPATIAL JOIN
Spatial join adalah alat yang digunakan untuk menggabungkan atribut dari dua kelas fitur berdasarkan hubungan spasial antara fitur satu dengan yang lainnya untuk menjadi satu. Langkah-langkahnya Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Memasukan data data yang akan kita gunakan sesuai dengan kebutuhan kita. Data yang kita gunakan ialah shp malang timur. Proses pemasukan datanya juga seperti sebelumnya.
2. Kemudian kita masuk pada join. Klik join > target featurenya kita isikan data kita > output featurenya juga kita isi data shp kita > output feature classnya kita isikan tempat penyimpanan yang kita inginlan > klik OK.
3. Kemudian akan muncul hasil dibawah ini.
H. SYMMETRICAL DIFFERENCE
Alat
geoproses yang menghitung persimpangan geometris dari fitur input dan
pembaruan, mengembalikan fitur input dan fitur pembaruan yang tidak tumpang
tindih. Dalam kata lain, perintah ini dapat membantu kita agar tidak adanya
data yang bertumpukan. Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Disini kita akan membuat
suatu hasil digitasi yang saling tumpeng tindih. Pertama-tama kita membuat
shapefile baru yang kita berinama POLYGON A dan POLYGON B, kemudian kita
lakukan digitasi seperti dibawah ini.
2. Kemudian kita masuk pada symmetrical difference. Inputnya kita masukan polygon B nya, update featurenya kita masukan Polygon A nya. Output feature classnya kita masukin tempat penyimpanannya kemudian klik OK.
3. Maka setelah hal itu dilakukan, kita akan mendapatkan hasil seperti dibawah ini.
4. Kemudian kita matikan layer POLYGON A dan B nya, maka hasilnya menjadi :
I. UNION
Fungsi union ini sendiri adalah digunakan untuk membuat theme baru hasil penggabungan dari dua theme. Theme yang telah digabungkan ini berisikan feature-feature dan attribute dari dua theme yang digabungkan. Langkah – Langkahnya adalah sebagai berikut: :
1. membuka
data yang akan kita lakukan perintah union, yang kita gunakan disini ialah
polygon tutupan lahan malang timur dan eksiting tenggara
2. berikutnya kita masuk pada union dan memasukan data-data sesuai dengan yang dibutuhkan. Setelah itu kita klik ok dan selanjutnya kita akan mendapatkan hasilnya. Gambar dibawah ini merupakan hasil union.
3. setelah itu kita akan dapatkan hasilnya seperti gambar dibawah ini.
J. BUFFER
Digunakan membuat data fitur baru (poligon) dengan membangun fitur pada jarak spesifik (ditentukan) dari fitur yang dimasukkan Langkah-langkahnya ialah :
1.
Pertama kita
masukan data yang akan kita pakai untuk penggunaan buffer. Data yang kita
gunakan saat ini ialah jaringan jalan malang timur.
2.
Selanjutnya
kita masuk pada buffer. Sebelum itu kita masuk pada analysist tools, kemudian
proximity, dan buffer.
3. Selanjutnya kita masukan semua data yang kita butuhkan dalam melakukan buffer seperti pada gambar dibawah ini. Inputnya: jaringan jalan, outputnya kita isikan tempat penyimpanan kita, linier unitnya kita isi 5m, kemudian klik OK.
4. Hasil penggunaan buffer
K. CREATE THIESSEN POLIGONS.
Fungsi ini adalah mengkonversikan titik yang dimasukkan menjadi output kelas Thiessen Proximal Polygons. Sehingga secara sederhana untuk menciptakan poligon dari area yang terdekat dengan masing-masing fitur untuk satu set fitur input. Langkah-langkahnya adalah :
1.
Kita
memasukan data yang akan kita gunakan dalam keperluan create thiessen polygons.
2. Kemudian kita masuk pada create thiessen polygons, kemudian kita isis semua yang dibutuhkan. Input > memasukan point yang digunakan, output>tempat penyimpanan kita, klik OK.
3. Hasil dari create thiessen polygons
L. GENERAL NEAR TABLE
Merupakan Alat geoproses untuk menghitung jarak dan informasi kedekatan lainnya antar fitur. Langkah-langkahnya ialah:
1.
Pertama-tama
kita memasukan data yang akan kita gunakan. Data yang kita gunkan ialah data
shp kota malang.
2. Selanjutnya kita masuk pada general near table. Kemudian kita memasukan data-data yang akan kita gunakan. Kita masukan input featurenya>masukan near fiturenya>kemudian kita klik OK.
3. Kemudian kita klik kanan pada hasil general>kemudian klik open untuk melihat attribute tabelnya.
M. MULTIPLE RING BUFFER
Untuk membuat multiple ring buffer, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Pertama-tama
kita harus membuat 1 titik untuk keperluan ring buffer ini.
2. Selanjutnya kita akan masuk pada multiple ring buffer, kemudian kita masukan input feature>point yang dibuat, setelah itu output feature classnya kita masukan tempat penyimpanannya, kemudian distance nya kita masukan jarak yang kita inginkan, kemudian klik OK.
3. Hasil yang kita peroleh adalah seperti pada gambar dibawah ini.
N. NEAR
Tools ini berfungsi untuk menentukan jarak dari masing – masing fitur pada input fitur terhadap fitur terdekat pada fitur terdekat, menggunakan radius.
1. Pada
ArcToolbox > Near > Isi input feature (sebagai source) >
Isi near feature (sebagai target)
3. Hasil
dari analysis near menggunakan data shp jalan dan data shp kesehatan agar
mengetahui jarak, sudut serta nama dari feature class kesehatan.
O. POINT DISTANCE
Tools ini berfungsi untuk menentukan jarak dari titik pada input fitur terhadap semua titik pada fitur yang terdekat pada radius tertentu.
1.
Pada
tools point distance kami menggunakan data lokasi kantor pos dan stasiun kota
malang dan ingin mengetahui jarak dari kantor pos ke stasiun kota malang
2. Pada point distance tabel, lalu isikan input feature dengan data kanntor pos kemudian near features masukan data stasiun kota malang dan output tabel cari tempat penyimpanan dari data jarak yang akan dihasilkan lalu klik oke tunggu sampai proses selesai
3. Hasil dari point distance, jarak antara kantor pos dan stasiun kota malang
P. FREQUENCY
Tools ini berfungsi sebagai membuat kumpulan bidang dan membuat table baru yang berisi nilai bidang unik dan jumlah kemunculan dari setiap nilai bidang unik. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Kita
menggunakan data shp tempat ibadah yang ada di kota malang, langkah pertama
kita masukan data shp tempat ibadah yang ada di kota malang.
2. Kemudian kita buka open attribut lalu lihat pengelompokan tempat ibadah sesuai dengan agama
3. Kemudian setelah itu ke ArcToolbox >> klik analysis tools >> statistics >> frequency
4. Setelah mengklik frequency akan muncul table analisis frequency kemudian isi data tempat ibadah kemudian centang pada FGSIBD kemudian klik ok
5. Hasil dari analisis statistics frequency, mengelompokan tempat ibadah sesaui dengan agama dan dari analisis statistics frequency juga kita dapat mengetahui jumlah tempat ibadah sesuai agama.
Komentar
Posting Komentar