Contoh Komposit dan Interpretasi Pada Citra Landsat-8


  1. Komposit warna True Color dan False Color pada Citra Landsat 8 di Kab. Purwerejo dengan menggunakan software ENVI.
Komposit
Hasil Komposit



Hasil Komposit Band Citra Landsat 8 Natural Color (432)





Hasil Komposit Band Citra Landsat 8
False Color
(764)




Hasil Komposit Band Citra Landsat 8
Color Infrared Vegetation (543)





Hasil Komposit Band Citra Landsat 8
Land / Water
(564)






Hasil Komposit Band Citra Landsat 8
Vegetation Analysis
(654)

2. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan interpretasi data citra dengan menggunakan 7 unsur interpretasi pada seluruh scene citra Natural Color.
 Berikut adalah hasil interpretasi pada citra Landsat 8: 
1.  Sungai
Sungai memiliki pola yang tidak beraturan karena bergerak dari  kemiringan daerah batuan yang dilewatinya. Sungai memiliki warna biru dan memilki rona agak gelap karena menyerap energi elektromagnetik yang dipancarkan, serta tekstur yang halus. 
2.      Hutan
Kenampakkan hutan ditandai dengan adanya obyek yang berwarna hijau tua, cenderung gelap dan bertekstur kasar dengan tajuk-tajuk pohon yang kelihatan bergerombol. Tidak terdapat bekas tebangan. Pada citra, warna yang cenderung gelap karena posisi     obyek     yang     berada     pada     tebing pegunungan tinggi sehingga cahaya matahari kurang 



3.      Sawah
  Berbentuk petak dengan pola teratur dan kadang tergenang air atau kering dan mempunyai keseragaman umur tanam dalam satu petak/areal yang tidak dibatasi oleh pematang. Yang perlu diperhatikan adalah fase rotasi tanam yang terdiri atas fase penggenangan, fase tanaman muda, fase tanaman tua dan fase bera. Kelas ini juga memasukkan sawah musiman, sawah tadah hujan, dan sawah irigasi.
  


4.      Pemukiman/Lahan Terbangun
Dicirikan oleh sekumpulan pola bangunan yang rapat di permukiman kota, Jaringan jalan nampak padat serta memiliki tekstur yang kasar karena cahaya yang dihamburkan dan tampak padat karena berada di daerah perkotaan.






 5.      Semak Belukar/Vegetatasi
Kenampakan obyek ini ditandai dengan adanya jumlah vegetasi yang rendah dan bertekstur halus sampai dengan agak kasar yang menunjukkan adanya semak belukar dan terlihat adanya genangan air musiman atau permanen, biasanya berada di sekitar permukiman






3.      Menganalisis Hasil Komposit Band Citra Landsat 8
1.      True Color (Band 432)
Hasil komposit ketiga band di atas ini menghasilkan warna alami yang sesuai dengan sistem visual manusia.
Warna hijau yang terdapat pada citra merupakan objek vegetasi yang ditangkap oleh Band 3 (Green). Band 3 memiliki warna hijau dengan panjang gelombang  0,53 –0,59 μ dan termasuk cahaya Visible Range. Dimana warna hijau terang menunjukkan nilai pantulan spektral yang tinggi, sedangkan untuk warna hijau gelap menunjukkan sebaliknya yaitu nilai pantulan spektral yang rendah, karena terhambat oleh banyaknya jumlah vegetasi yang ada.
Warna biru yang ada citra landsat menunjukkan objek air yang ditangkap oleh Band 2 (Blue). ketika dipancarkan energi elektromagnetik akan menyerap energi tersebut sehingga objek air yang terlihat nampak gelap. Objek air  pada sinar tampak (blue) lebih menyerap energi elektromagnetik yang dipancarkan pada objek karena air menyerap spektrum biru dan merah untuk fotosintesis karena pada dasarnya pada tubuh air terdapat keberadaan krolofil. Sedangkan dengan warna biru muda, objek yang tertangkap berupa objek tanah atau pasir atau objek air yang memiliki kedalaman dangkal, dengan warna cerah  pada objek tersebut disebabkan karena energi elektromagnetik yang mengenai objek lebih banyak dipantulkan atau nilai pantulan spektral rendah.

2.      False Color (Band 764)
False color  adalah gambar yang dihasilkan dari penggabungan  band yang hasilnya memiliki warna berbeda dengan yang dilihat manusia, hal ini disebabkan penggunaan inframerah dalam kombinasi RGB.
Band 7 dengan panjang gelombang 2,11 – 2,29 μ tidak dapat mendeteksi objek yang ada dengan warna merah tersebut, yaitu berupa kawasan perkotaan (urban). Namun mampu mendeteksi atau menangkap objek lain, yang ditandai dengan warna kuning cerah seperti pada gambar di bawah. Warna kuning tersebut menunjukkan lahan kosong.
Pada band 6 (Short Wavelength Infrared) dengan panjang gelombang 1,57 – 1,65 μ, objek yang mampu ditangkap berupa vegetasi yang ditandai dengan warna hijau cerah dan hijau gelap, warna yang cerah menunjukkan bahwa terjadi pantulan spektral atau energi terpantulkan oleh objek pada panjang gelombang tersebut. Warna hijau cerah tersebut juga menunjukkan vegetasi yang jarang sedangkan Warna hijau gelap pada objek vegetasi yang terlihat menunjukkan bahwa vegetasi tersebut memiliki vegetasi yang lebat atau rapat.
Pada band 4 dengan panjang gelombang 0,64 – 0,67 μ objek yang tertangkap berupa air. Objek air tampak berwarna biru, karena lebih banyak menyerap energi elektromagnetik yang dipancarkan. air dapat menyerap spektrum biru dan merah untuk fotosintesis karena pada tubuh air terdapat keberadaan krolofil.

3.      Color Infrared  (Band 543)
kombinasi band ini digunakan dalam pengaplikasian menentukan vegetasi dengan gelombang inframerah. Kombinasi ini juga digunakan untuk melihat massa, kerapatan dan dominasi vegetasi. Kontras antara dominasi vegetasi akan terlihat dalam infrared, sehingga efektif digunakan untuk analisis vegetasi kehutanan atau  pertanian dalam skala besar.
Objek vegetasi yang terdeteksi pada band 5 dengan panjang gelombang 0,85 – 0,88 μ yang tergolong kedalam inframerah dekat (NIR) memiliki karakteristik pantulan nilai spektral rendah pada spektrum merah dan biru karena objek vegetasi lebih banyak menyerap banyak energi pada spektrum tersebut untuk fotosintesis pada daun. Pada objek tanah atau pasir pada band 3 dengan  panjang gelombang 0,53 –0,59 μ (visible range, blue) memperlihatkan terjadinya  pantulan nilai spektral yang lebih tinggi sehingga memiliki warna yang cerah yaitu warna biru muda. Pada band 4 panjang gelombang 0,64 –  0,67 μ memperlihatkan vegetasi yang ada di Kab. Purwerejo tahun 2020  memiliki kerapatan yang berbeda, khususnya pada daerah perkotaan dan daerah pedesaan. Pada daerah perkotaan kerapatan antar vegetasi terlihat jarang, sehingga energi elektromagnetik lebih banyak dipantulkan dan vegetasi berwarna merah muda. Sebaliknya, vegetasi yang ada di kawasan pedesaan memiliki kerapatan yang lebih padat, sehingga energi elektromagnetik yang dipancurkan berhamburan dan memiliki warna merah terang dan memiliki tekstur kasar.

4.      Vegetation Analysis (Band 654)
Kombinasi ini sendiri biasa digunakan untuk mengklasifikasikan daerah tutupn lahan yang ada di suatu daerah, dan inventarisasi sumber daya alam di hutan.
Band 6 (Short Wavelength Infrared), band inframerah gelombang pendek ini menangkap objek berupa tanah kosong yang ditunjukkan dengan warna merah cerah.Warna merah ini sendiri disebkan oleh nilai pantulan spektral yang tinggi pada objek tanah. Pada band 5 (Near InfaRed), band inframerah dekat menangkap objek berupa vegetasi dengan warna hijau cerah dan hijau gelap, warna yang cerah menunjukkan bahwa terjadi  pantulan spektral atau energi terpantulkan oleh objek pada panjang gelombang tersebut. Warna hijau cerah tersebut juga menunjukkan vegetasi yang jarang sedangkan Warna hijau gelap pada objek vegetasi yang terlihat menunjukkan  bahwa vegetasi tersebut memiliki vegetasi yang lebat.
Band 4, pada band ini objek yang akan ditangkap berupa air. Objek air yang ditangkap akan tampak berwarna biru, karena lebih menyerap energi elektromagnetik yang dipancarkan. Air akan menyerap spektrum biru dan merah untuk fotosintesis karena pada dasarnya pada tubuh air terdapat keberadaan krolofil.

5.      Land / Water (Band 564)
Land / Water 564 Kombinasi ini memperjelas daerah daratan dengan perairan. Kombinasi ini sendiri digunakan untuk mengalisa DAS (Daerah Aliran Sungai) dan daerah sepanjang garis pantai (coastal line).
Warna biru kehitaman menunjukan tingkat kelembapan yang ada pada tanah, warna ini disebabkan oleh tingginya nilai spektral inframerah yang diserap oleh air. Sedangkan warna kuning menunjukkan tingkat kepadatan tanah yang ada pada permukaan bumi. Analisis ini sendiri dapat membantu kita dalam mengetahui tingkat kelembapan yang ada.
       

5.      KESIMPULAN
Pada citra satelit Landsat-8 OLI/TIRS setiap kombinasi band yang digunakan memiliki kegunaan yang berbeda, salah satunya yaitu untuk mendeskripsikan atau mendeteksi kelas tutupan lahan. Penggabungan pada tiga band dari citra satelit Landsat sebagai warna primer red, green, blue (RGB) digunakan untuk memudahkan dalam melihat serta menganalisa wilayah yang akan dikaji. Setiap Band yang ada pada citra memiliki panjang gelombang dan kegunaan yang berbeda juga.

Komentar

Postingan Populer